Powered by Blogger.

Tuesday, July 12, 2016

Tag: ,

Melihat Teori Alam Semesta Paralel dari Hadits

Para ilmuwan belakangan ini sudah hampir membuat kesimpulan bahwa alam semesta yang terdiri dari miliaran galaksi tidaklah sendirian.

Alam semesta manusia sekarang ini, yang di dalamnya tata surya bumi manusia dalam galaksi Bima Sakti, mungkin saja hanya salah satu alam semesta dari berbagai alam semesta lain dengan galaksi, bintang dan planet-planetnya sendiri.

Maka muncullah teori Alam Semesta Paralel, yang bermaksan, dari sekian banyak mengkungkina terbentuknya berbagai alam semesta, ada kemungkinan alam semesta yang mempunyai kemiripan dengan tata surya dengan bumi di dalamnya.

﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ﴾ [الطلاق:12]

Berikut ini adalah polemik hadits tentang hal tersebut:

Maksud di setiap bumi terdapat Adam seperti Adam kalian

Imam Suyuthi ketika ditanya tentang hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abi adh Dhuha dari Ibnu Abbas tentang,”Di setiap bumi terdapat Adam seperti Adam kalian, Nuh seperti Nuh kalian, Ibrahim seperti Ibrahim kalian, Isa seperti Isa kalian dan seorang Nabi seperti Nabi kalian.” Maka beliau (Suyuthi) menjawab bahwa hadits itu diriwayatkan oleh Hakim didalam “al Mustadrak” dan dia (Hakim) mengatakan bahwa hadits itu memiliki sanad yang shahih. Hadits itu juga diriwayatkan oleh Baihaqi didalam “Syu’abul Iman” dan dia mengatakan bahwa sanadnya shahih akan tetapi syadz (ada keganjilan) dengan adanya orang yang bernama Murroh, dan perkataan ini berasal dari Baihaqi dengan tujuan yang baik bahwa dia tidak mengharuskan shahihnya sanad dengan shahihnya matan, sebagaimana ditegaskan didalam ilmu tentang hadits karena adanya kemungkinan sanadnya shahih akan tetapi matannya syadz atau ‘illah (terdapat keganjilan tau cacat) yang dapat menghalangi keshahihannya. Dan apabila telah tampak kelemahan haditsnya maka hal itu sudah cukup daripada penta’wilannya karena dalam pemasalahan seperti ini tidak bisa menerima hadits-hadits yang lemah.
Sehingga bisa dita’wilkan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para pemberi peringatan yang menyampaikan da’wah dikalangan jin tentang para nabi manusia, dan tidak mustahil apabila kemudian mereka dinamakan dengan nama-nama para nabi. (al Haawi Lil Fatawa juz II hal 70)
Ibnu Katsir juga mengatakan bahwa jika hadits itu betul berasal dari Ibnu Abbas maka sesungguhnya beliau telah mengambilnya dari israiliyat. (al Bidayah wan Nihayah jilid I hal 30))
Syeikh ‘Athiyah Saqar mengatakan (dalam hal ini) kita lepaskan akal dalam menyingkapnya atau mencari hasilnya dan apabila ia telah sampai kepada kenyataan yang kuat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan maka ia tidak akan bertentangan dengan firman Allah swt, dan firman Allah haruslah menjadi dasar sedangkan yang lainnya haruslah dinilai dengannya dan dihukum berdasarkannya. Apabila makna nashnya sudah jelas maka ia tidaklah mengandung berbagai makna dan penakwilan.
Untuk itu berhati-hati adalah suatu kewajiban ketika tidak bisa menempatkan ayat-ayat al Qur’an terhadap segala sesuatu yang ingin disingkap ketika didalamnya terdapat banyak teori dan hipotesa… (Fatawa al Azhar juz VII hal 456)
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo, Lc.
http://www.eramuslim.com
Lihat sumber di sini

Penjelasan Alam Semesta Paralel

Bayangkan sebuah dunia di mana dinosaurus tidak punah, Jerman telah memenangkan Perang Dunia II dan anda lahir di negara yang sama sekali berbeda.
Menurut sekelompok peneliti AS dan Australia, dunia seperti ini bisa terwujud di alam semesta paralel, yang terus-menerus berinteraksi satu sama lain. Ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi teori baru bisa menyelesaikan beberapa penyimpangan dalam mekanika kuantum yang membuat ilmuwan bingung selama berabad-abad.
Tim dari Griffiths University dan University of California menunjukkan bahwa ketimbang berkembang secara mandiri, dunia terdekat mempengaruhi satu sama lain dengan kekuatan repulsi halus.Mereka mengklaim bahwa interaksi seperti itu bisa menjelaskan segala sesuatu yang aneh tentang bagaimana partikel beroperasi pada skala mikroskopis.
Mekanika kuantum ini sangat sulit untuk dipahami, menunjukkan fenomena aneh yang tampaknya melanggar hukum sebab dan akibat.
 "Ide semesta paralel dalam mekanika kuantum telah ada sejak tahun 1957," kata Howard Wiseman, seorang profesor Fisika di Universitas Griffith.
Di dunia yang dikenal dengan sebutan 'interpretasi dari banyak dunia', dijelaskan jika setiap semesta bercabang menjadi sekumpulan semesta baru. Percabangan ini terjadi setiap kali pengukuran kuantum dibuat," ujar Howard Wiseman.
Menurut Wiseman, semua kemungkinan dari sebuah kenyataan di dunia lain bisa saja terjadi. Bisa jadi, kata dia, di semesta lain, dinosaurus masih hidup karena komet meleset dan tidak bertabrakan dengan bumi, atau mungkin Australia dijajah oleh Portugis.
Intinya, Wiseman dan koleganya menyimpulkan jika semesta yang kita diami ini hanyalah salah satu dari miliaran semesta yang ada di alam. Beberapa kembar identik dengan kehidupan kita ini sedangkan lainnya berbeda. Semua dunia ini sama-sama nyata, hidup berkelanjutan dan saling terkoneksi.
Teori 'Many Worlds' atau 'Banyak Dunia' diungkapkan pertama kali oleh ilmuwan bernama Hugh Everett. Menurutnya, partikel kuantum memiliki kemampuan untuk berada di dua semesta berbeda sekaligus. Meski partikel kuantum seolah-olah berada di satu titik, namun sejatinya ia menempati dua titik secara bersamaan.
Penemuan ini dipublikasikan dalam edisi terbaru Physical Review X.


Lihat yang ini juga:

Hal pertama yang mungkin Anda tanyakan … apakah alam semesta paralel atau “multiverse” itu ada? Nah, para ahli secara teoritis percaya ada.

Para ilmuwan dari Large Hadron Collider berharap untuk membuat kontak dengan alam semesta paralel dalam hitungan hari. Tak lama setelah menemukan “Partikel Tuhan” (Higgs Boson)
~ Higgs boson adalah partikel elementer dalam Model Standar partikel fisika. Ini adalah eksitasi kuantum medan Higgs bidang fundamental sangat penting untuk teori fisika partikel, pertama diduga ada di tahun 1960-an, bahwa tidak seperti bidang dikenal lainnya seperti medan elektromagnetik, dibutuhkan nilai konstan non-nol hampir di mana-mana.~ kunci untuk memahami pembentukan alam semesta, ilmuwan yang bertanggung jawab atas Large Hadron Collider memutuskan untuk menggandakan taruhan dan bergerak lebih jauh dari batas-batas imajinasi : dalam beberapa hari mendatang dengan tujuan meluncurkan pencarian alam semesta paralel. Menurut para ahli di LHC, mungkin bahwa gravitasi dari alam semesta kita sendiri secara harfiah “bocor” hingga ke alam semesta paralel.



Tulisan ini tidak bermaksud untuk menjudge bahwa teori multiverse atau alam semesta yang banyak sesuai atau bertolak belakangan dengan hadits Nabi SAW atau dalil naqli. Tapi kebanyakan para ulama tidak setuju untuk mengklaim bahwa hanya ada satu alam semesta.

Berhubung karena ilmu pengetahuan masih berkembang, dan masih banyak teori lain yang akan muncul, dan pengertian tujuh langit (sab'a samawat) masih polemik apakah maknanya tujuh (banyak) semesta alam, atau tujuh dimensi, atau dll, maka dibutuhkan usaha yang lebih mendalam untuk memahami fenomena ini.

About Admin2

HumSpace merupakan blog Batak Space Research Center in Humbang Hasundutan (BSRCHH). Berusaha untuk menggairahkan riset antariksa di Humbang Hasunduta. Kirim masukanmu ke redaksi.dekho@gmail.com.

0 comments:

Post a Comment

 

Ads